11/02/2015

MAKNA SETIAP PASAL GURINDAM 12 KARYA Raja Ali Haji

   Setelah tadi posting tentang Biografi Raja Ali Haji sekarang saya akan posting MAKNA SETIAP PASAL GURINDAM 12 KARYA Raja Ali Haji
 

Pasal Pertama (1) Gurindam 12
Makna yang terkandung dalam Pasal Pertama
“ Memberi nasihat tentang agama (religius) ”
Barang siapa tiada memegang agama
Sekali-kali tiada boleh dibilang nama
·       Maksudnya adalah setiap manusia harus memiliki agama karena agama sangat penting bagi kehidupan manusia, orang yang tidak mempunyai agama akan buta arah menjalankan hidupnya.
Barang siapa mengenal yang empat
Maka yaitulah orang yang ma’rifat
·          Untuk mencapai kesempurnaan didalam menjalani hidup, manusia harus mengenal empat zat yang menjadikan manusia mula-mula. 4 tersebut adalah syari’at, tarikat, hakikat dan makrifat.
Barang siapa mengenal Allah SWT
Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah
·         Orang yang mengenal Allah SWT, harus melakukan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, tidak akan melanggar aturannya
Barang siapa mengenal diri
Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri
·         Orang yang tidak beragama tidak akan memiliki identitas diri dan tidak akan dekat dengan Allah SWT.
Barang siapa mengenal dunia
Tahulah ia barang yang terpedaya
·         Kita dapat mengetahui kebesaran Allah lewat manusia, makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna. Manusia yang berorientasi pada kebahagiaan atau hanya mencari kebahagiaan di dunia saja, sebenarnya ia akan tertipu dan menyadarinya bahwa di dunia itu hanya sesaat
Barang siapa mengenal akhirat
Tahulah ia dunia mudharat
·         Di dunia ini kita hanya hidup sesaat, setelah kita wafat setiap manusia akan dimintakan pertanggung jawabannya di akhirat nanti.

Biografi Raja Ali Haji



                           Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad (k.k. 1808 - k.k. 1873) atau lebih dikenal sebagai Raja Ali Haji, ialah ulama, ahli sejarah, serta pujangga Melayu-Bugis, dan terutamanya pencatat pertama dasar-dasar tatabahasa bahasa Melayu melalui Pedoman Bahasa,  buku yang telah menjadi piawai bahasa Melayu. Bahasa Melayu baku inilah yang ditetapkan sebagai bahasa Indonesia, bahasa rasmi negara Indonesia, dalam Kongres Pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928.
Dilahirkan di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, Raja Ali Haji merupakan keturunan kedua (cucu) kepada Raja Haji Fisabilillah, Yang Dipertuan IV dari Kesultanan Lingga-Riau. Mahakaryanya, Gurindam Dua Belas,  yang diterbitkan pada tahun 1847 menjadi pembaharu arah aliran kesusasteraan pada zamannya. Raja Ali Haji yang berpendidikan Arab masih mengekalkan bahasa Melayu Klasik yang banyak mempengaruhi oleh perkataan Arab dan struktur Arab.

10/30/2015

Contoh Break Down Pembuatan Film

  • Break down


BREAK DOWN
Title                 : Parodi
Sutradara        : Gumandar Aditya
Kameramen    : M. Zainul Arifin
Date                : 26 September 2015